Banyak orang yang berbakat dan
memiliki potensi besar untuk sukses berputar-putar di perhentian sebelum
meraih tujuan mereka. Sebagian besar mereka yang baru saja mendapatkan
pekerjaan pertama memiliki berbagai harapan yang tinggi, baik dalam arti
kepuasan pribadi maupun dalam melakukan sesuatu yang bermanfaat. Cukup
banyak orang yang di usia tuanya kemudian bisa mengingat
periode-periode ketika sebagian besar pengharapan tersebut terpenuhi.
Namun, nyaris semua orang berakhir dalam kekecewaan, setelah meraih
relatif sedikit hal dan masuk kedalam keadaan yang secara sangat bagus
disebut sebagai ‘keletihan’.
Keletihan ditandai oleh
gejala-gejala kelelahan, sifat lekas marah, depresi, ledakan amarah yang
menggelegak, respons emosioal yang berlebihan terhadap tekanan kecil,
hilangnya kesegaran, vitalitas dan suka cita. Keletihan sering
mengakibatkan kelelahan mental dan keinginan untuk cepat pensiun. Acap
kali, keletihan juga ditandai dengan hilangnya konsentrasi dan pendeknya
ingatan, hilangnya kemampuan untuk mengambil keputusan yang
mengakibatkan menurunnya produktivitas dan mundurnya standar.
Terdapat pula perasaan tiadanya
pencapaian dan kekecewaan, yang diperparah oleh kepahitan karena
tiadanya penghargaan yang selayaknya. Keadaan seperti ini, di dalam
dirinya, membawa serta godaan untuk memakai alkohol dan obat-obatan
dalam jumlah yang sangat banyak.
Lagi pula, keletihan sering
mendatangkan malapetaka bagi pernikahan dan kehidupan keluarga.
Kehidupan rohani juga pasti terkena oleh malapetaka semacam itu.
Penyebab-penyebab Keletihan
Mengapa banyak sekali pengusaha dan kaum profesional, termasuk konsultan dan fasilitator atau pelaku lainnya, mengalami keletihan ? Jika mengetahui penyebabnya, kita bisa menghindari akibatnya. Tak diragukan lagi, salah satu faktornya adalah beban fisik dan terutama beban mental yang terlalu berat dan berkepanjangan.
Keletihan merupakan sebuah
fenomena yang mengingatkan pada prinsip fisiologis yang disebut : ‘Hukum
Starling tentang jantung’. Secara sederhana, hukum ini manyatakan bahwa
merentangkan otot jantung – dengan memberinya tuntutan yang lebih besar
– sampai tingkat tertentu meningkatkan kinerja kardiak; namun setelah
melewati tingkat tertentu, perentangan selanjutnya mengurangi
kinerjanya.
Cerminan sebuah prinsip yang
berlaku dalam hidup kita. Sampai pada tingkat tertentu, menambah beban
kerja itu meningkatkan hasil. Namun, setelah melewati tingkat tertentu,
hasil menurun. Ada beberapa konsultan/fasilitator/pelaku lainnya yang
kinerjanya bagi program dan masyarakat menjadi kecil karena mereka tidak
membiarkan dirinya direntangkan. Selanjutnya ada banyak orang lain yang
terlalu direntangkan dan hidup dalam landaian menurun dalam kurva
Starling. Dalam kategori terakhir ini, kita memasukan
konsultan/fasilitator/pelaku lainnya yang giat melakukan terlalu banyak
hal, sehingga tidak melakukan apa pun secara efektif.
Bagaimana suatu keadaan yang
berlebihan beban dalam waktu yang lama bisa terjadi? Apakah kita hanya
merupakan korban dari keadaan? Saya tidak berpikir demikian. Saya telah
mendapatkan kesimpulan yang sangat kuat bahwa mereka yang terus-menerus
sibuk melakukannya sebagai pilihan sendiri. Saya tidak sedang menunjuk
pada keadaan terlalu sibuk yang bersifat sementara. Hal ini tidak bisa
dihindari. Pekerjaan meningkat; seorang sejawat dipindahkan, sakit, atau
berhenti dari pekerjaan dan tidak segera diganti. Atau, pemimpin
membuat berbagai permintaan atau tuntutan tambahan, mungkin disertai
dengan sebuah tawaran kenaikan gaji.
Hal-hal seperti ini tidak selalu
bisa diperkirakan atau dihindari; atau, jika bisa diperkirakan, acap
kali mereka tidak ditindaklanjuti.
Tekanan-tekanan yang bersifat
sementara tidak bisa dihindari. Sebaliknya, kesibukan berlebih secara
terus-menerus, saya yakin, bisa dihindari. Secara umum, ini menunjukan
suatu ketidakmampuan untuk menilai; dan saya percaya benih-benihnya
sudah disebar pada saat awal karier seseorang.
Pencegahan dan Pengobatan Keletihan
Bagaimana kondisi terentang secara
berlebihan, yang menyebabkan frustasi dan keletihan, bisa dihindari?
Bagaimana, ketika melihat tanda-tanda awalnya, kita bisa melepaskan
diri darinya? Tidak diragukan bahwa hal ini lebih sulit bagi beberapa
orang daripada bagi orang lain.
Dalam pemikiran saya, ada dua hal cara
pengobatan. Yang pertama adalah secara berulang-ulang mengingatkan diri
kita sendiri bahwa, apapun pekerjaan kita, kita sedang melayani
masyarakat. Orang lain barangkali tidak berpikir bahwa hal yang kita
lakukan itu penting, tetapi kita tidak demikian. Cara pengobatan yang
kedua adalah dengan Memupuk Ketabahan :
1. Fokuslah Pada Hasil Akhir yang Sukses2. Kelilingi Diri Anda dengan Hal-hal yang Positif
3. Jauhkan dari Kekhawatiran yang Sebetulnya Tidak Ada.
Salam Kompak.